penjara pada masa penjajahan

5 Penjara Pada Masa Penjajahan Yang Mengerikan di Indonesia, Banyak Memakan Korban !

Para penjajah Belanda telah meninggalkan banyak sekali arsitektur di Indonesia, salah satunya ialah penjara pada masa penjajahan. Bangunan itu juga sudah menjadi saksi bisu atas kekejaman para penjajah.

Di dalamnya terdapat banyak sekali tahanan yang baik bersalah ataupun yang tidak bersalah diperlakukan dengan sangat buruk. Mereka disiksa oleh para sipir, mereka dimasukkan ke dalam ruangan yang sempit dan minim sekali akan cahaya, dan mereka juga dibiarkan mati begitu saja karena kelaparan.

Kalian tentunya ingin tahukan apa saja penjara peninggalan dari penjajahan Belanda yang sangat mengerikan di Negara Indonesia? Yuk kita simak berikut ini!

5 Penjara Pada Masa Penjajahan :

1. Penjara Museum Fatahillah

Penjara pada masa penjajahan ini terletak di Kota Tua tepat nya di daerah Jakarta, Museum Fatahillah ini sudah menjadi saksi bisu atas semua kekejaman yang terjadi dari para penjajah Belanda. Sebagian bangunan yaitu atas nya dijadikan sebagai kantor serta ruang untuk pengadilan, Sementara untuk penjaranya sendiri terletak tepat dibawah tanah museum tersebut.

Penjara ini sering kali digunakan untuk menahan para tokoh-tokoh yang menentang pemerintahan kolonial. Ada beberapa pahlawan yang pernah di penjara disini yaitu Untung Suropati, Cut Nyak Dien dan Pangeran Diponegoro, Didalam penjara bawah tanah itu terddapat 500 tahanan, dan atap dari bangunan itupun sangat rendah sekali sehingga orang yang masuk harus menunduk, dan para tahanan juga berdesak-desakan dibiarkan mati kelaparan atau disiksa sampai mati.

Sekarang ini Museum Fatahillah sudah menjadi salah satu lokasi wisata di Jakarta. Dan lingkungan bangunan lama peninggalan para penjajah pada masa kolonial kerap dijadikan sebagai tempat berfoto-foto yang estetik.

2. Penjara Lawang Sewu

Penjara pada masa penjajahan Belanda yang paling terkenal di Indonesia ialah Lawang Sewu yang lokasinya ada di Semarang, Jawa Tengah. Penjara yang di bangun oleh pemerintah kolonial Belanda, sebenarnya fungi dari bangunan tua ini dijadikan sebagai kantor kereta api yang di namakan Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS).

Ketika tantara Jepang mengambil Indonesia dari Belanda, mereka mengalihfungsikan bangunan ini menjadi penjara bawah tanah. Di dalam penjara Lawang Sewu ini terdiri 2 jenis penjara yang paling terkenal ialah penjara jongkok dan penjara berdiri.

Sekarang ini penjara Lawang Sewu telah menjadi ikon di Kota Semarang dan dijadikan sebagai lokasi wisata yang sangat ramai sekali pengunjungnya.

3. Lapas Sukamiskin

Lapas ini di bangun pada tahun 1918 oleh Wolff Schoemaker yang terletak, Lapas Sukamiskin ternyata pernah dijadikan sebagai penjara pada masa penjajahan pemerintah Kolonial Belanda. Penjara yang mempunyai 552 sel itu banyak di huni oleh kaum intelektual Indonesia yang di anggap membangkang, sedangkan sel yang dibawah tanah di gunakan untuk penjahat yang dianggap berbahaya.

Tokoh pahlawan yang pernah menghuni lapas ini adalah Soekarno. Ia ditempatkan dalam ruangan yang berukuran 3*2,5 meter. Dan rambutnya pun di potong hingga hamper botak dan ia pernah dijadikan sebagai pekerja kasar dilapas tersebut.

Disana Soekarno juga mulai membuat beberapa buku berjudul, Di Bawah Bendera Revolusi dan Indonesia Menggugat.

4. Penjara Kalisosok

 

Kota Surabaya juga mempunyai peninggalan penjara yang tidak kalah ngerinya.Yaitu Penjara Kalisosok yang berada di daerah Krembangan, Surabaya. Bangunan penjara pada masa penjajahan itu pernah menahan beberapa tokoh pahlawan ialah Soekarno, W.R Supratman, dan H.O.S Tjokroaminoto.

Penjara pada masa penjajahan yang dibangun di era kepemimpinan Herman Willem Daendels ini mempunyai ruangan bawah tanah yang gelap dan pengap. Salah satu ruangan sempit berkapasitas 20 orang dipaksakan untuk memuat 90 orang. Bukan hanya itu, Penjara Kalisosok juga digunakan sebagai tempat eksekusi para tahanan.

Akan tetapi sayangnya, Bangunan yang sudah seharusnya menjadi cagar budaya kini tidak terurus dan bahkan beralih fungsi menjadi kos-kosan. Apakah Anda tertarik untuk tinggal disana?.

5. Penjara Benteng Pendem

Yang terakhir ini ialah penjara pada masa penjajahan bawah tanah yang letaknya berada di Benteng Pendem, Cilacap, Jawa Tengah. Bangunan dengan nama asli Kustbatterij op de Landtong te Cilacap ini dahulunya digunakan sebagai alat pertahanan bangsa Belanda ketika menghadapi sekutu dan pemberontakan bangsa Indonesia. Dari sekeliling Benteng Pendem terdapat parit yang teriisi oleh buaya. Tujuannya agar menghalau para pekerja rodi dan para tahanan untuk keluar, dan mencegah musuh masuk ke dalamnya.

Para sipir yang ada di penjara Benteng Pendem ini pun terkenal tidak mempunyai ampun. Mereka tidak akan segan-segan menghabisi nyawa para pekerja rodi yang melawan atau sudah tidak produktif lagi dalam bekerja. Nasib yang sama ini juga di alami olej para tahanan yang di kurung di sel bawah tanah. Jasad mereka juga banyak yang dibuang ke dalam sumur yang ada pada banteng tersebut.

Sekarang ini, Bendeng Pendem, Cilacap di jadikan sebagai lokasi wisata bersejarah yang bisa dikunjungi oleh semua masyarakat umum.

Baca Juga : 5 Tempat Wisata Yang Ada Di Batam, Bagus Banget & Paling Hits

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *